Jumat, 21 Mei 2010

Tiga MINA di satu Kota

jika MINA yang ada di mekah adalah sebuah lembah di padang pasir yang terletak sekitar 5 kilometer dari kota Mekkah, Arab Saudi sebagai tempat dilaksanakannya kegiatan lontar jumrah dalam ibadah haji tahunan. lain lagi dengan mina yang saya maksud disini. Mina yang saya maksud disini adalah nama mini market yang merupakan usaha dari Yayasan Wachid Hasyim Surabaya, yang salah satu pendirinya adalah Prof. Dr. Muchsin , SH. yang juga hakim agung di jakarta

Menurut ibu Dewan Pembina bidang Sosil dan Usaha Yayasan "Wachid Hasyim" nama 'MINA" bisa berarti kepanjang dari: melatih individu anak. yang keberadaannya tidak lepas dari keberadaan Panti Asuhan Yayasan Wachid Hasyim. Selain itu menurut beliau juga, menggunakan nama "mina" karena nama yang sangat unik dan mudah untuk diingat, sealin itu kata beliau, kalau kita melihat bahwa komponen tulisan "Mina" adalah terdiri dari huruf 'mim' dan nun. (dalam huruf hijaiyah). dimana kita dalam membaca huruf mim pasti dengan bibir yang tersenyum manis, sama halnya kalau kita membaca huruf "nun' (nun pendek). terlepas dari itu semua memang nama mina adalah nama yang sangat mudah untuk diingat dan di ucapkan anak kecil sekalipun.

Atas dukungan dan doa kita bersama alhamdulillah kini mini market "Mina" sudah ada di tiga tempat di surabaya, yaitu mini market Mina yang ada di sidotopo (pusat), mina yang ada di Rungkut, dan mina yang ada di kendung (benowo), yang dikomandani oleh seorang General manager. Untuk membantu pengawasan di mina yang da di 2 cabang di tunjuk seorang kordinator cabang. tentu kita berharap mini market mina kedepan akan semakin maju dan membawa banyak manfaat untuk kita semua amin....

Jumat, 30 April 2010

Hal-hal yang melemahkan Iman

Manusia itu diciptakan bukan dari cahaya sehingga bagai malaikat yang ditakdirkan selalu taat dan beribadah kepada Allah atau diciptakan dari api sehingga bagai syaiton yang senantiasa berbuat buruk dan mengajak kepada kebathilan, namun manusia diciptakan dari bahan yang berbeda dengan kedua makhluk itu yang kemudian memiliki karakteristik yang berbeda pula.
Salah satu karakteristik manusia itu adalah cenderung pada kebaikan namun cenderung pula pada keburukan. Oleh karena itu rasululloh saw mengatakan dalam hadist yang diriwayatkan Ibnu Islam bahwa “keimanan itu bisa bertambah dan bisa berkurang. Maka perbaharuilah Iman kalian dengan laa ilaaha illallah”.
Agar dapat mengatasi saat iman terjadi penurunan, maka kita perlu mengetahui tanda-tandanya kapan saat iman itu turun. Fenomena atau gambaran melemahnya iman itu adalah sebagai berikut:
1. Terjerumus dalam kemaksiatan
2. Tidak tekun dan bermalas-malasan dalam beribadah
3. Memudarnya tali ukhuwah
4. Terpautnya seseorang akan urusan diniawi dan terlalu mencintainya.
ke 5 adalah Mengeluh dan takut akan musibah

Minggu, 21 Maret 2010

cinta dalam diam



Enaknya mulai darimana yach?? T_T
Hmmm…mulai dari eropa aja yach.. heehe....

Kalau di eropa punya Romeo N Juliet, Timur Tengah punya laila majnun, , India ada Rama dan Shinta (atau Rahul dan Anjeli??xiixixi), Nah, di Indonesia nggak mau kalah, ada tuh Galih dan Ratna, Cinta Sama Rangga, Atau fitri dan farel?? Arrgghh…whatever..

Semua itu adalah kisah cinta terdahsyat yang pernah ada dimuka bumi ini *lebayyyy*, siapa sich yang nggak ingat sama pengorbanan mereka dalam meraih cintanya??? Tapi, semuanya itu cuma fiksi. tapi ada satu kisah yg bukan Fiksi yang sangat meginspirasi diri saya pribadi.yaitu kisah cinta ali bin abu Thalib Dan Fatimah sang Putri Rasul.

Siapa yang nggak kenal dg Fatimah Az-zahra sang putri Rasul. Walaupun nggak pernah digambarkan seperti apa rupanya, tapi jaminan mutu pasti cuantik buanget. Ya eyalah… Fatimah itu Putri Rasul, Walaupun nggak pernah dijabarkan seperti apa rupanya..tapi jaminan mutuu pasti cuantikk banget, Fatimah itu khan Puteri Rasululullh SAW yang notabene masih keturunan bangsawa gitu..yaaah kita lihat aja tuh keturunan bangsawan keraton aja bening-bening..gimana keturunan bangsawan arabb? dengan bibit yang luarr biasaaa maka bisa dipastikan betapa istimewanya Fatimah ini ….
Begitu pula dengan Ali..salah seorang dari imam besar..dididik langsung oleh Rasululllah SAW…salah satu Khulafaur Rasyidin..termuda dan gagah pastinya..siapa yang nggak kagum dengan sosok Ali.
Kedua muda mudi ini ternyata eh ternyata …saling menyimpan rasa satu sama lain…saling kagum satu sama lainn….dan terus mereka pendam.
Fatimah itu benar-benar membuat Ali tersepona…karib kecil plus sepupunya itu mempesona ali dengan kesantunannya, imannya, ibadahnya, kecekatannya…dan parasnya..
Rasa kagum Ali bertambah pada saat Rasulullah SAW di lempari kotoran oleh kaum Quraisy dan dianiaya hingga berdarah..saat itu Fatimah dengan lembut merawat Ayahnya tercinta namun tetap gagah saat maju dan menghardik kaum Quraisy yang telah menghina ayahnya itu….* kerennnnnnnnnnnnn
Ali masih gak tahu apakah itu yang disebut cintaaa…tapi yang pasti Ali gak bisa nutupin perasaannya sama Fatimah..
Fatimah itu puteri Rasul…Ali pikir…siapa dirinya sampe berani mengharapkan Fatimah ????….gak pantesss..gitu pikir Ali.. ibarat pepatah ituu..”bagai pungguk merindukan bulan”.. MySpace

Perasaan yang terus Ali pendam itu suatu ketika diuji Oleh Sang Maha Pencipta..Ali sebenernya sedang berusaha untuk bisa melamar Fatimah…karena Kismin upz miskin kamsudnya dan takut gak bisa memberi mahar yang pantas buat Fatimah..

Tau nggak sich…Ali terus bekerja kerasss, tapi ujung-ujung Ali denger kabar kalo Fatimah dilamar oranggg…..OH Nooooo…!!!! pikir Ali..siapakah orang itu gerangan? Usut punya usut ..ternyata..eh ternyataa…si Pelamar adalah sohibnya sendiri..orang yang ia Hormati.kepercayaan Rasull..Abu Bakar as Siddiq..

Lemes duech Ali mendengar kabar itu…Ali merasa kalah…Ali pikir dia bukan tandigan Abu Bakar.
Apalah ia dibanding Abu Bakar..lantas Ali pun memilih untuk mengalah mencoba mengikhlaskan Fatimah…

Buat Ali ini adalah ujian persaudaraan dan cinta, dan Ali lebih mengutamakan Abu Bakar karena ia yakin Abu bakar pasti bisa membahagiakan Fatimah..begitu pikirnya..

Eitzzz..gak taunya lamaran Abu Bakar di tolak oleh Fatimah…
Yeaahh..pikir Ali..kesempetann nich…masihh terbuka lebarrrr…… Hohoho
MySpace
Tapi…Baruuuu ajaaa…tunas harapan tumbuh di hati Ali….
gak lama berselanggg….terdengar lagi kabar bahwa Umar bin Khattab..sang singa Padang Pasirrr melamar Fatimahh..
OH Nooooo……. Umar lewat setan aja pada larii…satu mekkah gak ada yang berani melawan diaa..
beratt niann cobaan buat Ali..
Ali kembali patah hatii..Apa mau dikata? Mau apa di kata? Apa di kata mau?
Lagi-lagi Ali mencoba untuk ikhlas dan sabar…

Ternyata Fatimah kembali menolak lamaran sang khalifah….
Ali bingungg…ampunnn dahh Umar aja ditolakk * pikir Ali *
sebenernya menantu macam apa sich yang diingini oleh Rasul dan Putrinya??
tapi disela kebingungannya itu..teteup diem diem Ali merasa Happy..MySpace

Tapi Happynya gak lamaa….. karena gak lama ada lagi kabarr kalo Fatimah bakalan di lamar sama Ustman bin Affan..
Huffttt…….Ujian yang bener-bener berat buat Ali..coba bayangin kalau anda jadi beliau..mencintai seorang wanita..menyimpan rasa sejak lama..tapi merasa gak pantas..dan tidak ada harta untuk melamarrr sementara pesaing-pesaingnya adalah Sahabatnya sendiri..yang keimanannya gak perlu diragukan lagi..kedudukannya di mata Nabi lebih tinggi daripada Ali…kecil hatii..tapi tetep berjiwa besarr..salutt duech!!!

Ternyata Allah menyimpan kejutan untuk Ali * sering bikin Ali deg-deg an soalnya*
Kabar terupdate juga bilang kalau , Ustman di tolak lamarannya..
selain gembira..Ali juga makin bingunggg….sahabat-sahabat terbaikk udah melamar tapi di tolak semuaa
Sebenernya Rasul dan putrinya itu punya kriteria apa siy buat calon menantunya?
Apa jangan-jangan Rasul ingin Fatimah menikahi kaum Anshar..untuk mempererat hubungan??
Bingung..bingungg…Ali memikirnya
Dan curhatlah Ali ke kawan-kawannya.. “Sob… gw bingung nich kira-kira menantu seperti apa sich yang diharapin ama Rasul?”
dan kawan-kawannya pun menjawab..”Coba aja ente yang lamar sob..Feeling ane sich ente yang ditunggu-tunggu ama baginda Nabi buat ngelamar putrinya”
Ow yeah…Antara..percaya ndak percaya..ragu dan bimbang..dan sedikit pede…” Maca cihhh??’ kata Ali…”Kalau bener begitu, Ane coba sobbb..Bismillahh!!!”

Dengan mengucap bismillah, Ali menghadap sang Nabi
bayangin aja Ali gak punya apa-apa (kasarnya ; Cuma modal dengkul doang) tapi tetap memberanikan diri melamar Fatimah..
Ali lapor kepada baginda Nabi bahwa ia cuma punya baju perang yang terbuat dari besi , yang jika lamarannya diterima akan ia jual sebagai mahar untuk Fatimah..
Fatimah menjawab dengan diam
Rasul menjawab lamaran ali dengan “ Ahlan wa Sahlan”..yang meluncur tenang diringi dengan senyum Nabi * Huuuuwaaaaa Alii disenyumin Nabii…mupengg bgt gw..xixiixix

Ali pulang dengan perasaan gamang..nie sebenernya lamaran aye diterima kagak sich? Begitu pikirnya
Kawan-kawan yang menyarankan Ali untuk maju pun bertanya “ Gimana sob lamaran ente..diterima kagak?”
Ali..; “ Kagak tahu dahhh…kalau jawabnya Ahlan Wa Sahlan gimana tuhhh?”
Kawan : “ Wadowwww Aliiiii parah bener dah ah entee….Ntu artinya IYEEE ,,, ente diterimaa.., klo Nabi yang jawab satu aja cukup..nah ini ente dapet dua..Ahlan artinya Iya..Sahlan juga..Ahlan wa Sahlan berarti ente dapet dua-duanya sobbbb……Barokallah!!” xiixixixi

Akhirnya gayung cinta Ali bersambuttt * Cihuuuiiiiiiiiiiiiiii
Ali pun menikahi Fatimah dengan menjual baju besinya * yang ternyata juga pemberian dari Rasulullah SAW

Romantisme Ali dan Fatimah gak berhenti ampe disini aja loch…..dalam suatu riwayat dikisahkan , setelah mereka menikah ceritanyaa Fatimah coba-coba niy buat godain Aliiiii..
Fatimah berucap “ Suamiku…sebenernya sebelom aku nikah sama kamu aku udah jatuhh hatii ama seseorang?”
Ali punn menjawab * sambil gemess dan jelez * “Hahhh.. capa tuh? Siapa orangnya..kok bisa? Lantas kenapa kau mau menikah dengan saya “..
dengan santainya Fatimah menjawab..”Yaaa… orang itu adalah engkau ya Aliii …” (kebayang dech wajah Ali jadi merah kayak tomat)xixixi
Uwhhhhhhhhh……… romantisnya pasangan ini.. (pengeenn)

Jumat, 19 Maret 2010

innalillahi wa inailaihi rojiun

"Kulun nafsin dzaiqotul mauut "

assalamualaikum Wr. Wb

Telah berpulang ke Rahmatullah pada hari Jum'at tgl 19 maret 2010 di rumah sakit AL jakarta, ibunda Hj. Siti Churiyah Warsit khobar, ibunda kedua saya setelah ibu kandung. Subhanallah… pengabdian dan perhatiannya begitu besar terhadap umat, seorang pejuang sejati pembela anak-anak & generasi muda yang terabaikan. seorang yang terus berjuang dijalan Allah hingga akhir hayatnya. berapa ribu umat yang telah beliau tolong tanpa mengharap balas jasa apapun.

"selamat jalan bunda kami tercinta, sungguh kami sangat kehilangan akan kepergianmu", begitu banyak jasa yg engkau lakukan kepada kami, dan sungguh belum satupun kami bisa untuk membalasnya. semoga Allah SWT senantiasa membalas semua amal kebaikan engkau selama hidup didunia, di berikan nikmat kubur yg sempurna, dan pada giliranya dimasukkan kedalam golongan ahli surga amin...

kami anak2 mu di segenap penjuru nusantara yang pernah engkau tolong akan selalu mendoakanmu... semoga kami bisa meneruskan perjuangan dan cita2 mu..., berjuang dijalan Allah dg membangun umat...

maha suci Allah, semoga senantisa memberikan taufik dan hidayahnya kepada kita semua ...amin ya robbal alamin...

wasalamualaikum Wr. Wb

Sabtu, 06 Maret 2010

enam hak wanita

pertama >> hak memiliki harta dari pemberian orang lain maupunatas usahanya sendiri.

kedua >> hak memilih jodoh, dalam arti menerima atau menolak lamaran seseorang.

ketiga >> hak bagi wanita yang harus dipenuhi oleh laki2 adalah mahar / mas kawin.

* dalam perkawinan, wamita diperbolehkan menentukan atau meminta mahar yang disukainya selama itu tidak memberatkan dan sesuai dengan kemampuan calon suami.

Keempat >> menuntut cerai kepada suaminya, manakala seorang wanita tidak menyukai suaminya dengan sebab suaminya telah bertindak yang menyalahi ketentuan islam dalam kehidupan pribadi dan keluarganya. >>bila diyakini sebagai jalan yang terbaik( untuk menghindari masalah yang lebih besar)

Kelima >>mencari harta, sebagaimana laki2, asalkan di berikan ijin oleh suami dan tidak menganggu kewajiabanya sebagai seorang istri (istri & ibu)

Keenam >> menghadiri majelis untuk mendapatkan manfaat yang lebih besar

Rabu, 24 Februari 2010

IHSAN - KORUPTOR

hai sobat.....!!! ihsan yang saya maksud di sini bukanlah ihsan tetangga,.. ataupun teman anda, ataupun bahkan saudara anda. tapi ihsan yang saya maksud disini adalah kita beribadah (dalam arti yang luas) seolah2 kita melihat ALLAH SWT, atau jika kita tidak mampu maka meyakini bahwa ALLAH SWT selalu melihat kita. karna setiap tarikan nafas,setiap denyut jantung , setiap aliran darah, setiap senyuman, setiap huruf yang diketik, dsb, jika kita niatkan semata2 mengharap ridho ALLAH SWT maka tentu itu semua akan bernilai ibadah....(insya Allah).

Lhoo...!!!! Truzz.. apa hubunganya sama KORUPTOR men.....!!!
ya jelas ada lah...BRo......!!!
coba lho bayangin...jika semua orang mempunya sifat ihsan insya Allah tidak akan ada yang namanya orang korupsi (KORUPTOR....) betul Ngak....brow.....

so...Ihsan..wajib ada di pada diri kita smua....
semoga kita selalu mendapatkan Hidayah ALLAH SWT....
Amin..........

Rabu, 17 Februari 2010

Pacaran Islami, Adakah?

pacaran, setiap kali kita mendengarnya akan terlintas dibenak kita sepasang anak manusia yang tengah dimabuk cinta dan dilanda asmara, saling mengungkapkan rasa sayang serta rindu. Lalu kenapa harus dipermasalahkan? Bukankah "ada pacaran islami" tanpa harus melanggar batasan-batasan syariat?

CINTA, FITRAH ANAK MANUSIA
Manusia diciptakan oleh Allah Subhaanahu wa Ta'ala dengan membawa fitrah (insting) untuk mencintai lawan jenisnya. sebagaimana firman-Nya, artinya,
"Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu Wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik (surga)." (QS. Âli-'Imrân: 14).

Berkata Imam Qurthubi, "Allah memulai dengan wanita karena kebanyakan manusia menginginkannya, juga karena mereka merupakan jerat-jerat setan yang menjadi fitnah bagi kaum laki-laki, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, "Tiadalah aku tinggalkan setelahku fitnah yang lebih berbahaya bagi laki-laki daripada wanita." (HR. Bukhârî dan Muslim).

Oleh karena itu, wanita adalah fitnah terbesar dibanding yang lainnya. (Lihat Tafsîr al Qurthubî 2/20). Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam pun, sebagai manusia, tak luput dari rasa cinta terhadap wanita. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Disenangkan kepadaku dari urusan dunia wewangian dan wanita." (HR. Ahmad dan selainnya dengan sanad hasan).

Karena cinta merupakan fitrah manusia, maka Allah menjadikan wanita sebagai perhiasan dunia dan nikmat yang dijanjikan bagi orang-orang beriman di surga dengan bidadarinya.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baiknya perhiasan adalah wanita yang shalihah." (HR. Muslim).
Allah Subhaanahu wa Ta'ala berfirman, artinya, "Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik." (QS. Ar-Rahmân: 70).

Namun, Islam sebagai agama paripurna para rasul, tidak membiarkan fitnah itu mengembara tanpa batas, Islam telah mengatur dengan tegas bagaimana menyalurkan cinta, juga bagaimana batas pergaulan antara dua insan lawan jenis sebelum nikah, agar semuanya tetap berada dalam koridor etika dan norma yang sesuai dengan syari'at.

ETIKA PERGAULAN LAWAN JENIS DALAM ISLAM

1. Menundukan Pandangan terhadap Lawan Jenis
Allah memerintahkan kaum laki-laki untuk menundukan pandangannya, sebagaimana firman-Nya, artinya, "Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, "Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya." (QS. An-Nûr: 30).
Sebagaimana hal ini juga diperintahkan kepada wanita beriman, Allah berfirman, artinya, "Dan katakanlah kepada wanita yang beriman, "Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluan-nya." (QS. An-Nûr: 31).

2. Menutup Aurat
Allah Subhaanahu wa Ta'ala berfirman, "Dan janganlah mereka menampakan perhiasannya, kecuali yang biasa nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya." (QS. An-Nûr: 31).
Juga firman-Nya, artinya, "Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Ahzâb: 59).

3. Adanya Pembatas Antara Laki-laki dengan Wanita
Seseorang yang memiliki keperluan terhadap lawan jenisnya, harus menyampaikannya dari balik tabir pembatas. Sebagaimana firman-Nya, artinya, "Dan apabila kalian meminta sesuatu kepada mereka (para wanita) maka mintalah dari balik hijab." (QS. Al-Ahzâb: 53).

4. Tidak Berdua-duaan dengan Lawan Jenis
Dari Ibnu 'Abbâs Radhiyallahu ‘Anhu berkata, "Saya mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Janganlah seorang laki-laki berdua-duaan dengan wanita kecuali wanita itu bersama mahramnya." (HR. Bukhârî 9/330, Muslim 1341).
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam juga bersabda, "Janganlah salah seorang dari kalian berdua-duaan dengan seorang wanita, karena setan akan menjadi yang ketiganya." (HR. Ahmad dan At-Tirmidzî dengan sanad shahih).

5. Tidak Mendayukan Ucapan
Seorang wanita dilarang mendayukan ucapan saat berbicara kepada selain suami. Firman Allah Subhaanahu wa Ta'ala, artinya, "Hai istri-istri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik." (QS. Al-Ahzâb: 32).
Berkata Imam Ibnu Katsîr—rahimahullâh, "Ini adalah beberapa etika yang diperintahkan oleh Allah kepada para istri Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam serta para wanita Mukminah lainnya, yaitu hendaklah dia kalau berbicara dengan orang lain tanpa suara merdu, dalam artian janganlah seorang wanita berbicara dengan orang lain sebagaimana dia berbicara dengan suaminya." (Tafsîr Ibnu Katsîr: 3/530).

6. Tidak Menyentuh Lawan Jenis
Dari Ma'qil bin Yasâr t berkata, "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Seandainya kepala seseorang ditusuk dengan jarum besi itu masih lebih baik dari pada menyentuh wanita yang tidak halal baginya." (HR. Thabrânî dalam Mu'jam al Kabîr: 20/174/386).
Berkata Syaikh Al-Albânî—rahimahullâh, "Dalam hadits ini terdapat ancaman keras terhadap orang-orang yang menyentuh wanita yang tidak halal baginya." (Ash-Shohîhah: 1/448).

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tidak pernah menyentuh wanita meskipun dalam saat-saat penting seperti membaiat dan lain-lain. Dari 'Aisyah berkata, "Demi Allah, tangan Rasulullah tidak pernah menyentuh tangan wanita sama sekali meskipun saat membaiat." (HR. Bukhârî 4891).

Inilah sebagian etika pergaulan laki-laki dengan wanita selain mahram, yang mana, apabila seseorang melanggar semuanya atau sebagiannya saja akan menjadi dosa zina baginya, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, "Sesungguhnya Allah menetapkan untuk anak adam bagiannya dari zina, yang pasti akan mengenainya. zina mata dengan memandang, zina lisan dengan berbicara, sedangkan jiwa berkeinginan serta berangan-angan, lalu farji yang akan membenarkan atau mendustakan semuanya." (HR. Bukhârî dan Muslim).

Padahal Allah Subhaanahu wa Ta'ala telah melarang perbuatan zina dan segala sesuatu yang bisa mendekati perzinaan. (Lihat Hirâsatul Fadhîlah oleh Syaikh Bakr Abu Zaid, hal. 94-98). Sebagaimana firman-Nya, artinya, "Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al-Isrâ': 32).

Hukum Pacaran
Setelah memerhatikan ayat dan hadits di atas, maka tidak diragukan lagi bahwa pacaran itu haram, karena beberapa sebab berikut:

1. Orang yang sedang pacaran tidak mungkin menundukan pandangannya terhadap kekasihnya. Awal munculnya rasa cinta itu pun adalah dari seringnya mata memandang kepadanya.
2. Orang yang sedang pacaran tidak akan bisa menjaga hijab.
3. orang yang sedang pacaran biasanya sering berdua-duaan dengan kekasihnya, baik di dalam rumah atau di luar rumah
4. Wanita akan bersikap manja dan mendayukan suaranya saat bersama kekasihnya
5. Pacaran identik dengan saling menyentuh antara laki-laki dengan wanita, meskipun itu hanya jabat tangan.
6. Orang yang sedang pacaran, bisa dipastikan selalu membayangkan orang yang dicintainya.

Perhatikan kembali etika pergaulan dengan lawan jenis dalam Islam yang telah kami sebutkan di atas. Berapa poin pelanggaran yang dilakukan oleh orang pacaran? Dalam kamus pacaran, hal-hal tersebut adalah lumrah dilakukan, padahal satu hal saja cukup untuk mengharamkan pacaran, lalu bagaimana kalau semuanya?

SYUBHAT DAN JAWABANNYA
Sebenarnya, keharaman pacaran lebih jelas daripada matahari di siang bolong. Namun begitu, masih ada yang berusaha menolaknya walaupun dengan dalil yang sangat rapuh, serapuh rumah laba-laba Di antara syubhat itu adalah:

Syubhat pertama:
Tidak bisa dipukul rata bahwa pacaran itu haram, karena bisa saja orang pacaran yang Islami, tanpa melanggar syariat.

Tanggapan:
Istilah "Pacaran Islami" itu cuma ada dalam khayalan, dan tidak pernah ada wujudnya. Anggaplah dia bisa menghindari khalwat (berduaan), menyentuh serta menutup aurat, tapi tetap tidak akan bisa menghindari dari saling memandang. Atau paling tidak membayangkan dan memikirkan kekasihnya. Yang mana hal itu sudah cukup mengharamkan pacaran.

Syubhat kedua:
Orang sebelum memasuki dunia pernikahan, butuh untuk mengenal dahulu calon pasangan hidupnya, baik sisi fisik maupun karakter, yang mana hal itu tidak akan bisa dilakukan tanpa pacaran, karena bagaimanapun juga kegagalan sebelum menikah akan jauh lebih ringan daripada kalau terjadi setelah nikah.

Tanggapan:
Memang, mengenal fisik dan karakter calon istri maupun suami merupakan suatu hal yang dibutuhkan orang sebelum memasuki biduk pernikahan, agar tidak ada penyesalan di kemudian hari, juga tidak terkesan membeli kucing dalam karung. Namun, tujuan ini tidak bisa menghalalkan sesuatu yang haram. Ditambah lagi, bahwa orang yang sedang jatuh cinta akan berusaha menampakkan segala yang baik dengan menutupi kekurangannya di hadapan kekasihnya. Juga orang yang sedang jatuh cinta akan menjadi buta dan tuli terhadap perbuatan kekasihnya, sehingga akan melihat semua yang dilakukannya adalah kebaikan tanpa cacat. (Lihat Faidhul Qodîr oleh Imam Al-Munâwî: 3/454).